- Back to Home »
- STATISTIK
Posted by : ma_dea.blogger
Minggu, 03 Maret 2013
KORELASI
Korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara
dua atau lebih variabel. Sebagai contoh, secara umum hubungan
antara diameter pohon dengan volume kayu adalah searah, artinya
pohon yang berdiameter besar akan menghasilkan kayu dengan
volume lebih besar.
Korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara
dua atau lebih variabel. Sebagai contoh, secara umum hubungan
antara diameter pohon dengan volume kayu adalah searah, artinya
pohon yang berdiameter besar akan menghasilkan kayu dengan
volume lebih besar.
Arah hubungan antara dua variabel dapat dibedakan menjadi:
1. Direct correlation (positive correlation). Perubahan pada satu
variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur
dengan arah gerakan yang sama.
2. Inverse correlation (negative correlation). Perubahan pada satu
variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur
dengan arah gerakan yang berlawanan.
3. Nihil correlation. Arah hubungan kedua variabel yang tidak
teratur.
Koefisien Korelasi
Persoalan akan timbul jika kita berhadapan dengan pertanyaan
apakah ada hubungan antara variabel-variabel dari sekumpulan
data yang sedang kita selidiki. Penyelidikan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel biasanya diawali dengan usaha
untuk menemukan bentuk terdekat dari hubungan tersebut dengan
cara menyajikannya dalam bentuk diagram pencar (scatter plot).
Diagam ini menggambarkan titik-titik pada bidang X dan Y dimana
setiap titik ditentukan oleh pasangan nilai X dan Y.
Koefisien korelasi sering dilambangkan dengan huruf (r). Koefisien
korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0 sampai +1
atau 0 sampai -1. Apabila korelasi mendekati +1 atau -1 berarti
terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya korelasi yang mendekati
nilai 0 bernilai lemah. Apabila korelasi sama dengan 0, antara
kedua variabel tidak terdapat hubungan sama sekali. Pada korelasi
+1 atau -1 terdapat hubungan yang sempurna antara kedua
variabel.
Notasi positif (+) atau negatif (-) menunjukkan arah hubungan
antara kedua variabel. Pada notasi positif (+), hubungan antara
kedua variabel searah, jadi jika satu variabel naik maka variabel
yang lain juga naik. Pada notasi negatif (-), kedua variabel
85
berhubungan terbalik, artinya jika satu variabel naik maka variabel
yang lain justru turun.
4.1 Korelasi Product Moment (Pearson)
Korelasi Pearson atau disebut juga korelasi product moment
merupakan analisis korelasi untuk statistik parametrik, sedangkan
untuk statistik non-parametrik sering digunakan analisis korelasi
KendallĂs tau-b dan Spearman.
Korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara
dua atau lebih variabel. Sebagai contoh, secara umum hubungan
antara diameter pohon dengan volume kayu adalah searah, artinya
pohon yang berdiameter besar akan menghasilkan kayu dengan
volume lebih besar.
Korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi
bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara
dua atau lebih variabel. Sebagai contoh, secara umum hubungan
antara diameter pohon dengan volume kayu adalah searah, artinya
pohon yang berdiameter besar akan menghasilkan kayu dengan
volume lebih besar.
Arah hubungan antara dua variabel dapat dibedakan menjadi:
1. Direct correlation (positive correlation). Perubahan pada satu
variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur
dengan arah gerakan yang sama.
2. Inverse correlation (negative correlation). Perubahan pada satu
variabel diikuti perubahan variabel yang lain secara teratur
dengan arah gerakan yang berlawanan.
3. Nihil correlation. Arah hubungan kedua variabel yang tidak
teratur.
Koefisien Korelasi
Persoalan akan timbul jika kita berhadapan dengan pertanyaan
apakah ada hubungan antara variabel-variabel dari sekumpulan
data yang sedang kita selidiki. Penyelidikan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel biasanya diawali dengan usaha
untuk menemukan bentuk terdekat dari hubungan tersebut dengan
cara menyajikannya dalam bentuk diagram pencar (scatter plot).
Diagam ini menggambarkan titik-titik pada bidang X dan Y dimana
setiap titik ditentukan oleh pasangan nilai X dan Y.
Koefisien korelasi sering dilambangkan dengan huruf (r). Koefisien
korelasi dinyatakan dengan bilangan, bergerak antara 0 sampai +1
atau 0 sampai -1. Apabila korelasi mendekati +1 atau -1 berarti
terdapat hubungan yang kuat, sebaliknya korelasi yang mendekati
nilai 0 bernilai lemah. Apabila korelasi sama dengan 0, antara
kedua variabel tidak terdapat hubungan sama sekali. Pada korelasi
+1 atau -1 terdapat hubungan yang sempurna antara kedua
variabel.
Notasi positif (+) atau negatif (-) menunjukkan arah hubungan
antara kedua variabel. Pada notasi positif (+), hubungan antara
kedua variabel searah, jadi jika satu variabel naik maka variabel
yang lain juga naik. Pada notasi negatif (-), kedua variabel
85
berhubungan terbalik, artinya jika satu variabel naik maka variabel
yang lain justru turun.
4.1 Korelasi Product Moment (Pearson)
Korelasi Pearson atau disebut juga korelasi product moment
merupakan analisis korelasi untuk statistik parametrik, sedangkan
untuk statistik non-parametrik sering digunakan analisis korelasi
KendallĂs tau-b dan Spearman.
Diberdayakan oleh Blogger.